Adakah alat cucu ginjal yang efektif. ya sekarang ada alat cuci darah yang efektif yang terbaru. Ketika fungsi ginjal seseorang menurun drastis, maka tak
ada cara yang bisa dilakukan selain menjalani cuci darah. Tetapi
prosedur ini tak hanya memakan banyak biaya, tetapi juga waktu dan tidak
praktis.
Hingga kemudian seorang peneliti dari Amerika
terinspirasi untuk mengembangkan sebuah alat yang fungsinya seperti
mesin cuci darah berjalan. Namanya Wearable Artificial Kidney atau
disingkat WAK.
"Saya sangat frustrasi, bahkan sampai sekarang,
karena selama puluhan tahun kita harus melakukan dialisis dengan mesin
besar," tutur sang penemu, Victor Gura dari University of California,
Los Angeles kepada CNN dan dikutip pada Minggu (15/11/2015).
Victor
meyakini pasti ada cara yang lebih baik untuk memudahkan para pasien
gagal ginjal ini. Dari situlah ia terinspirasi untuk menciptakan WAK.
Dengan alat ini, pasien diharapkan tak perlu repot-repot ke rumah sakit
lagi hanya untuk cuci darah, dan cuci darah dapat dilakukan dimanapun
dan kapanpun pasien mau.
Alat ini sekilas mirip tas pinggang, dan
dipakai dengan cara dilingkarkan di pinggang, lengkap dengan dua tali
yang ditarik ke bahu agar alatnya berada pada posisi stabil.
Cara
kerjanya pun tak jauh berbeda dengan mesin dialisis. Jadi alat ini
terhubung dengan pembuluh darah di tubuh pasien lewat kateter yang sudah
dilengkapi dengan beberapa filter untuk memisahkan antara air, garam
dan mineral dari dalam darah.
Hanya saja filternya harus diganti tiap pekan, dan bahan-bahan kimia
tertentu harus dimasukkan ke dalam alat itu setiap hari untuk membantu
membersihkan air yang telah difilter. Untuk menjalankan alat itu
sendiri, hanya dibutuhkan beberapa buah baterai bertenaga 9 volt.
WAK
sudah diujicobakan beberapa waktu lalu, dengan melibatkan tujuh orang
pasien cuci darah di sebuah rumah sakit di Seattle. Alat itu mereka
pakai selama 24 jam penuh. Selain lebih praktis, Victor mengatakan
pasien masih bisa makan atau minum selama menjalani prosedur cuci darah
dengan WAK. Padahal hal semacam ini tidak boleh dilakukan oleh pasien
yang cuci darah dengan mesin dialisis sebab dapat memicu penumpukan
mineral-mineral berbahaya dalam tubuh.
Di percobaan sebelumnya
juga dilaporkan partisipan bisa tetap menggunakan alat itu sembari
tidur, mandi, ataupun melakoni aktivitas harian lainnya. Bahkan Victor
mengklaim komplikasi yang didapatkan pasien dengan memakai Wak jauh
lebih berkurang ketimbang saat cuci darah dengan mesin.
"Total
hanya dua partisipan yang berhenti memakai alat ini, itu pun karena
masalah teknis. Tetapi ketika kami tanya, seluruh partisipan mengaku
ingin beralih menggunakan WAK jika alat itu sudah dilempar ke pasar,"
kata Victor.
Victor mengakui alat ciptaannya masih terlihat ribet
dan berat, yaitu mencapai 4,5 kg. Namun sambil jalan, ia akan terus
berupaya mengurangi berat alat ini hingga tinggal 2-3 kg saja, begitu
juga dengan ukurannya.
Saturday, 14 November 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment